JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas menunggu
peluncuran kajian baru dari Badan Pusat Statistik dengan nama
Metropolitan Statistics Area untuk mendorong pembangunan Jakarta sebagai
kota metropolitan.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan
saat ini Jakarta memegang peranan terpenting dalam pertumbuhan ekonomi
dan sosial di Indonesia. Menurut Bambang, pembangunan di Jakarta sudah
tidak bisa lagi berdiri sendiri. Sebaliknya pembangunan harus
terintegrasi dengan kota penyangga lain di sekitarnya seperti kota-kota
di Banten dan kota-kota di Jawa Barat.
"Permasalahan di Jakarta
karena buruknya commuting Jakarta dengan kota di sekitarnya. Perlu ada
otoritas yang memenuhi semua kebutuhan pemerintah membangun keterkaitan
kota besar dengan kota di sekelilingnya," ujar Bambang di sela-sela
seminar Menatap Masa Depan Jakarta di Hotel Borobudur, Rabu (21/2/2018).
Sekalipun
Jakarta menyumbang 15% bagi perekonomian nasional, namun sejumlah
kebutuhan pokok di Jakarta justru bersumber dari luar Jakarta. Misalnya
saja untuk kebutuhan air sebanyak 28 meter kunik per detik didapatkan
dari Waduk Jatiluhur yang lokasinya di Jawa Barat.
Dia menilai
pembangunan kota mandiri tidak bisa dilepaskan dari perencanaan
pembangunan kota lain di sekitarnya. Misalnya, kota mandiri Depok tidak
lepas dari Jakarta dan instansi pendidikan seperti Universitas Indonesia
serta kehadiran mall. Begitupula pembangunan Bandung Raya tidak lepas
dari kota sekitar seperti Cimahi dan Cirebon.
"Pembangunan tidak bisa secara administratif saja, butuh data statistik baru yang berkolaborasi lintas wilayah," ungkap Bambang.
Dia
mengaku sudah menyampaikan kebutuhan data tersebut kepada BPS sebagai
amunisi kementerian melakukan perencanaan pembangunan jangka panjang.
"Ini
hanya statistik saja. Kebijakan perencanaan pengembangan itu ada di
data itu bukan hanya data administratif saja. Ini sekarang kesusahan
semua administratif," paparnya.
Dia mengambil contoh sejumlah
pembangunan yang kurang tepat sasaran karena kendala administrasi
wilayah. Misalnya busway dari Ciledug sampai Mampang, dan di Ciledug
busway tersebut berhenti. Padahal pengguna terbanyak di seberang Ciledug
yang masuk Tangerang Selatan.
"Ini tandanya kota Metropolitan tidak
bisa dibatasi secara administratif. Itu kuncinya, kalau tak ada datanya,
itu masih metropolitan," kata Bambang.
Adapun variabel utama untuk
mendapatkan data sesuai Metropolitan Statistics Area adalah kepadatan
penduduk. Variabel itu bisa memetakan fasilitas umum dan kebutuhan
infrastruktur. Data ini juga akan menjadi acuan pembangunan prioritas di
perkotaan yaitu transportasi, ketersediaan dan pengelolaan air, serta
pertumbuhan perumahan.
Sumber : Bisnis.com
0 Komentar